Aku masih duduk berkerudung jaket
Aku masih duduk berkerudung jaket
Saat waktu merayu dan mencium keningku
Aku berlari berkejaran waktu
Mengarungi lorong-lorong kota
Aku masih duduk berkerudung jaket
Saat jemari menari diantara keyboard
berlari berkejaran kata-kata
Meliuk diantara huruf angaka dan tanda
Aku masih duduk berkerudung jaket
Saat otak terperas mengharap sari
mencerna tiap kata dan objek yang pernah kudengar dan kulihat
Mencoba mengatakan yang terjadi
Aku, masih duduk berkerudung jaket
Saat waktu menderu diatara tarian jemari
berkejaran waktu bersama larian jemari
Kami saling menghentak mencari irama
Aku masih duduk berkerudung jaket
Saat jemari menari indah bersama otak
menarikan otak menuntun jemari
Kami berpagut tari meliuk dan bergoyang
Aku tidak duduk berkerudung jaket
Saat otak enggan berfikir bersama tarian jemari
Oh, jemari hanya menari hampa
Menanti penuntun yang terseok entah dimana
Sementara waktu enggan berhenti
Berdetak monoton terus dan terus
Akh..detakannya seperti suara degupan sepatu lars itu mak!
Semakin dekat, akh... Gaungnya semakin dekat mak!
Aku terus bekejaran,
tapi jemari dan otak-ku meracau kacau
Akh.. Tarianku dihantui waktu
Aku masih menari tanpa ketukan
Berusaha menenangkan hati membius ketakutan
Tapi gagal, detakkan waktu menjelma dalam detakkan jantung ku
Aku meradang, Akh...
Akh.. detakkan itu...
Aku bingung detakan jantung dan waktu
Persis... mirip....
Lelah!
Jakarta 2601207
Saat waktu merayu dan mencium keningku
Aku berlari berkejaran waktu
Mengarungi lorong-lorong kota
Aku masih duduk berkerudung jaket
Saat jemari menari diantara keyboard
berlari berkejaran kata-kata
Meliuk diantara huruf angaka dan tanda
Aku masih duduk berkerudung jaket
Saat otak terperas mengharap sari
mencerna tiap kata dan objek yang pernah kudengar dan kulihat
Mencoba mengatakan yang terjadi
Aku, masih duduk berkerudung jaket
Saat waktu menderu diatara tarian jemari
berkejaran waktu bersama larian jemari
Kami saling menghentak mencari irama
Aku masih duduk berkerudung jaket
Saat jemari menari indah bersama otak
menarikan otak menuntun jemari
Kami berpagut tari meliuk dan bergoyang
Aku tidak duduk berkerudung jaket
Saat otak enggan berfikir bersama tarian jemari
Oh, jemari hanya menari hampa
Menanti penuntun yang terseok entah dimana
Sementara waktu enggan berhenti
Berdetak monoton terus dan terus
Akh..detakannya seperti suara degupan sepatu lars itu mak!
Semakin dekat, akh... Gaungnya semakin dekat mak!
Aku terus bekejaran,
tapi jemari dan otak-ku meracau kacau
Akh.. Tarianku dihantui waktu
Aku masih menari tanpa ketukan
Berusaha menenangkan hati membius ketakutan
Tapi gagal, detakkan waktu menjelma dalam detakkan jantung ku
Aku meradang, Akh...
Akh.. detakkan itu...
Aku bingung detakan jantung dan waktu
Persis... mirip....
Lelah!
Jakarta 2601207
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home