Tuesday, May 01, 2007

Sajak-sajak rimba (1)

Lebat sekali hutan rimba ini, lentera yang ku bawa mulai meredup. Hanya benda berjarak dekat saja yang tampak, lalu padam. Sungguh malam-malam yang menyedihkan. Gelap menerjang, waktu terasa terhenti. Lama aku mendekap diri kedinginan, mencoba meraba sekitar, hanya daun-daun lembab yang kudapat.

Kelebatan-kelebatan penghuni rimba terasa dekat dikuping. Suara-suara degum-kerontang terus membahana. Tapi aku sekali lagi tidak dapat melihat.
Dalam kegelapan ini terasa ada kehidupan. Tapi kehidupan yang tidak kukenal. Hanya mahluk yang bermata terang nanar saja yang dapat melihat, ataupun orang-orang buta yang terbiasa berjalan dengan indera.

Oh.. kesepian membisu. Aku raba jarum di jam tanganku, masih merekat-erat tanpa guna.
Aku hendak tidur saja, menutup mata rapat. Semoga esok mentari menyapaku.
010507

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home